An NGO wants to help pregnant domestic workers when they return home. Photo: iStock

Para ibu migran yang telah ‘overstay’ atau melampaui batas ijin tinggal di Hong Kong perlu dilatih dalam keterampilan mata pencaharian saat mereka hendak pulang ke kampung halaman beserta bayi mereka agar dapat berintegrasi kembali dalam masyarakat di Filipina dengan lebih baik, menurut sebuah organisasi non-pemerintah.

Inisiatif ini muncul ketika sebuah organisasi non-pemerintah bernama PathFinders mengunjungi Filipina dan bertemu dengan beberapa badan pemerintah setempat serta sejumlah organisasi non-pemerintah lain yang dapat membantu orang-orang ‘overstay’, sunwebhk.com melaporkan.

PathFinders menolong para perempuan migran yang hamil, termasuk para pekerja rumah tangga yang dalam keadaan stress – baik yang masih bekerja atau yang sudah tidak bekerja – beserta dengan anak-anak mereka yang lahir di Hong Kong.

Carmen Lam, direktur bagian layanan, pendidikan komunitas dan penjangkauan dari PathFinders, berkata bahwa organisasi mereka membutuhkan lebih banyak bantuan, karena mereka melihat adanya peningkatan dalam jumlah ibu migran yang telah ‘overstay’ di Hong Kong namun memutuskan untuk pulang ke negara mereka.

Di tahun 2018 ada 255 ibu migran di Hong Kong dan sekitar 35 keluarga, setengah diantaranya asal Filipina dan setengah lainnya asal Indonesia, yang telah kembali ke kampung halaman mereka.

Lam berkata para wanita ini menghadapi tantangan yang berbeda-beda, seperti tempat tinggal untuk mereka dan anak-anak mereka, bagaimana kembali bergabung dengan komunitas mereka di negara asal mereka, khususnya bagi mereka yang memiliki anak-anak campuran ras lain atau anak-anak yang lahir di luar nikah.

Lara Fabregas, salah seorang anggota dewan direktur PathFinders, berkata setelah bertemu dengan sejumlah organisasi non-pemerintah dan beberapa badan pemerintah setempat dalam kunjungan yang dimaksud bahwa pihaknya menemukan bagaimana mata pencharian ternyata merupakan tantangan utama bagi mereka yang telah pulang ke kampung halaman.

Untuk itu, organisasi tersebut sedang melakukan eksplorasi terhadap berbagai program mata pencaharian yang dapat mengakomodir para ibu yang memiliki anak-anak dengan latar belakang ras campuran dan lahir di luar nikah.

Mereka juga akan menjelajahi berbagai kemungkinan untuk menyediakan pelatihan bagi para ibu yang kembali dari luar negeri ini dalam keterampilan-keterampilan tertentu, seperti perawatan kecantikan, keterampilan memijat, serta perawatan jari dan kuku, dengan harapan keterampilan-keterampilan wirausaha ini dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka dan anak-anak mereka.

Para staff PathFinders menambahkan bahwa mereka juga akan meminta bantuan dari konsulat yang bersangkutan terkait rencana pelatihan yang mereka sedang jelajahi.

Original: NGO eyes training for returning overstayed moms

Leave a comment