Data-data telah menunjukkan sebanyak 5,9 juta anak-anak di Indonesia menggunakan narkoba. Menurut laporan terakhir yang dikeluarkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekitar 5,9 juta anak-anak memakai obat-obatan terlarang dan sekitar 1,6 juta anak-anak menjadi pengedar narkoba, International Policy Digest melaporkan.
Dengan 88 juta orang yang berpenghasilan menengah kebawah, Indonesia merupakan pasar yang matang untuk para sindikat narkoba. Selain itu, wilayah pesisir di seluruh penjuru tanah air tidak terjaga dengan baik, yang membuat penyelundupan narkoba menjadi cukup mudah.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso berkata kebanyakan narkoba yang ditemukan di Indonesia dibuat di Taiwan, Hong Kong, Afrika dan dataran Tiongkok. Beberapa laporan dalam investigasi nya menandakan bahwa Indonesia adalah pasar yang besar.
Dia juga menekankan bahwa ada sekitar 60 jaringan narkoba yang beroperasi di Indonesia yang telah merugikan negara sebesar 63,1 trilyun rupiah.
KPAI berkata bahwa orang-orang muda Indonesia akan terus menggunakan obat-obat terlarang kecuali pemerintah membuat usaha yang lebih baik dalam hal pencegahan.
Melihat jumlah yang ada, bersandar kepada polisi dan BNN tidaklah cukup karena BNN hanya memiliki 4.600 personel yang bekerja dibawah badan tersebut. Kurangnya tenaga kerja dalam memerangi masalah narkoba ini juga telah menjadi salah satu faktor tingginya jumlah anak-anak pemakai narkoba di Indonesia.
Original: High numbers of drug-taking children stuns Indonesia