Domestic workers in Hong Kong Photo: Asia Times
Domestic workers in Hong Kong. Photo: Asia Times

Sebuah foto yang menggambarkan dua wanita di Hong Kong mengenakan busana Muslim sementara membawa dua bendera dengan lambang Islam telah beredar di media sosial baru-baru ini dan menimbulkan keresahan di kota tersebut dan juga di Indonesia, dimana foto tersebut juga sudah beredar.

Didalam foto, kedua wanita yang mengenakan busana tertutup mulai dari kepala hingga ke mata kaki tersebut, berpose dengan bendera yang dimaksud di waduk Shing Mun di daerah New Territories, berdasarkan laporan dari Oriental Daily.

Didalam foto yang sama, seorang wanita lain yang mengenakan busana Muslim yang serupa terlihat mengambil foto kedua wanita yang berpose tersebut. Kedua wanita ini mengangkat tinggi bendera mereka, yang satu berwarna putih dan yang lainnya berwarna hitam, keduanya dengan tepi berwarna emas.

Foto tersebut beredar di kalangan WNI di Hong Kong bahkan sampai ke Indonesia, namun laporan berita mengenai hal ini tidak menyebutkan kapan foto tersebut diambil.

Adapun kalimat di dalam bendera yang dimaksud adalah kalimat Syahadat, menurut Agus, seorang jurnalis Indonesia yang bekerja di Hong Kong. Agus mengatakan dia tidak dapat memastikan apakah ketiga wanita yang tampak didalam foto adalah anggota dari kelompok Islam radikal, namun dia tidak memungkiri kemungkinan para wanita tersebut memiliki hubungan dengan Hizb ut-Tahrir, sebuah organisasi yang sudah dilarang keberadaannya oleh pemerintah Indonesia, mengingat bendera yang tampak di foto adalah sama dengan yang sering digunakan oleh kelompok radikal tersebut.

Para Netizen Hong Kong mengungkapkan kecemasan mereka, sementara mengingat kembali pada tahun 2015 dimana sebuah media lokal memberitakan adanya beberapa pendukung organisasi ekstrimis Negara Islam di Iran dan Suriah (ISIS) mendistribusikan selebaran kepada pekerja rumah tangga dari Indonesia di Taman Victoria.

Tahun lalu, Institut Penganalisaan Kebijakan Konflik yang berbasis di Jakarta mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa setidaknya ada 43 dari sekitar 150,000 pekerja rumah tangga dari Indonesia yang bekerja di Hong Kong yang telah di rekrut oleh ISIS dan berhasil dijadikan pendukung yang radikal.

Netizen di Indonesia juga menunjukkan kecemasan mereka mengenai foto yang bersangkutan dan mengkritik ketiga wanita didalam foto tersebut sementara mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak menggunakan bendera tersebut untuk mempromosikan kepercayaan mereka dan menakut-nakuti orang Hong Kong.

Beberapa pihak lain juga menyatakan kecemasan bahwa foto tersebut dapat menimbulkan kesalah-pahaman dan kritik terhadap umat Muslim.

Original: Photo of women with Islamic flags concerns HK netizens