WNI kabur dari rentenir Singapura

Seorang pria Singapura berusia 48 tahun menuliskan sebuah surat kepada sebuah surat kabar memberitahukan bagaimana ia dan keluarganya diganggu oleh sejumlah lintah darat setelah pekerja rumah tangga mereka yang berasal dari Indonesia dan berusia 40 tahun tidak kembali ke Singapura setelah mengambil libur tahunan nya untuk kembali ke kampung halamannya.

Majikan bermarga Lee tersebut mempekerjakan Lisa pada tahun 2017 untuk menjaga ibunya yang berusia 82 tahun, Lianhe Wanbao (Singapura) melaporkan.

Pada 1 April, Lisa berkata dia harus kembali ke Indonesia untuk menjenguk ayahnya, yang menurut sang pekerja baru saja masuk ICU di sebuah rumah sakit di daerah asalnya. Keluarga Lee pun segera membelikan sebuah tiket feri untuk Lisa pergi ke Batam pada 3 April, dan sang pekerja berjanji akan kembali bekerja setelah satu minggu.

Tetapi, hanya dua jam saja setelah kepergian Lisa, Lee menerima telepon ancaman dari seorang rentenir yang menuntutnya untuk membayar hutang sang pekerja migran Indonesia sebesar S$500 (US$367), kalau tidak penelpon tersebut akan mengikat gerbang rumah mereka dengan rantai dan menyiramnya dengan cat sebagai bentuk peringatan.

Sang majikan tidak berhasil menghubungi Lisa karena nomor telepon yang diberikan oleh sang pekerja ternyata sudah tidak aktif. Lee pun segera meminta bantuan kepada agen tenaga kerja yang bersangkutan, yang kemudian juga tidak berhasil menghubungi Lisa.

Sementara itu, ibu Lee juga menerima telepon sebanyak dua kali dari lintah darat, dan Lee akhirnya mengetahui bahwa mantan pekerja nya telah berhutang kepada sejumlah rentenir setidak nya sebesar S$2.380 (US$1.749).

Lee, yang telah memperlakukan pekerjanya layaknya keluarga sendiri, teringat bahwa dia telah memberikan gaji dimuka kepada Lisa sebanyak tiga kali pada bulan Juni 2018, Februari 2019 dan bulan lalu. Setiap kali yang bersangkutan meminta gaji dimuka adalah dengan klaim orang tuanya yang sedang sakit parah.

Seorang pekerja rumah tangga yang bekerja di rumah tetangga Lee juga mengatakan kepada surat kabar yang dimaksud bahwa dia juga telah menjadi korban dari Lisa, yang berhasil membuatnya percaya bahwa ayah Lisa sedang sakit keras dan dia pun meminjamkan uang sebesar S$800, sebelum Lisa menghilang.

Original: Indonesian flees Singapore loan sharks