Para pekerja rumah tangga di Hong Kong telah meminta pemerintah di kota tersebut untuk memeriksa dan menindak agensi-agensi tenaga kerja yang mengambil potongan gaji terlampau tinggi, serta mencegah perlakuan buruk dari para majikan.
Lebih dari 30 orang pekerja melakukan unjuk rasa, berjalan dari Central ke Admiralty, tepatnya ke kantor pusat pemerintah Hong Kong, pada Minggu sore untuk meminta perlindungan atas hak-hak mereka sebagai pekerja rumah tangga, Oriental Daily melaporkan.
Sebuah federasi kesatuan pekerja rumah tangga Asia di Hong Kong telah mengeluarkan pernyataan bahwa sekalipun pemerintah telah memperbaharui UU ketenagakerjaan di awal tahun ini untuk meningkatkan hukuman maksimum atas pelanggaran mengenai komisi agensi yang terlampau tinggi dari pencari pekerjaan serta operasi agensi tenaga kerja ilegal, masih ditemukan hal-hal yang melanggar peraturan yang ada.
Seorang PRT bernama Urcia yang datang ke Hong Kong untuk kedua kali nya, berkata bahwa agensi tenaga kerja meminta nya untuk membayar biaya sebesar HK$6.700 (lebih dari US$850).
Berdasarkan hukum setempat, agensi-agensi tenaga kerja di Hong Kong hanya diijinkan untuk mengenakan biaya agensi tidak lebih dari 10 persen dari gaji pertama sang pekerja, untuk itu jumlah maksimum yang dapat dikenakan oleh agensi di Hong Kong saat ini adalah HK$452.
Urcia saat itu hanya dapat membayar HK$1.500 dan agensi tenaga kerja nya pun menahan paspor nya. Setelah proses negosiasi yang berkepanjangan disertai dengan bantuan dari kesatuan tenaga kerja di Hong Kong, barulah dia mendapatkan paspor nya kembali.
Urcia mengkritik agensi tersebut karena memperlakukan pekerja rumah tangga dengan tidak layak.
Seorang pekerja lain yang bernama Hufana berkata majikannya hanya memberinya makan semangkuk bubur atau roti dan kopi untuk sarapan dan ini berdampak pada pekerjaan nya seharian karena dia tidak mendapatkan makanan yang cukup.
Dia mengklaim harus membeli makanan dengan uang nya sendiri dan dia pun meminta pemerintah untuk melindungi para PRT di Hong Kong lebih baik lagi, serta menciptakan lingkungan bekerja yang layak dan adil bagi mereka.
Original: Domestic workers protest at overcharging, ill-treatment