Santa Maria Church in Surabaya, East Java. Photo: Google Maps
Santa Maria Church in Surabaya, East Java. Photo: Google Maps


Banser NU akan bergabung bersama polisi dan tentara dalam melindungi gereja-gereja dari serangan-serangan teror selama musim Natal.

Sebanyak 90.000 petugas kepolisian dan tentara akan dikerahkan untuk menjaga sekitar 50.000 gereja di seluruh penjuru tanah air. Salah satunya adalah Gereja Santa Maria di Surabaya, Jawa Timur, yang merupakan korban aksi bom bunuh diri pada tanggal 13 Mei lalu.

Juru bicara Polri BrigJen Dedi Prasetyo berkata bahwa keamanan selama musim Natal akan difokuskan kepada gereja-gereja di 13 provinsi, termasuk Jawa, Sumatra dan Bali, UCA News melaporkan.

Koordinator keamanan Gereja Santa Maria yang bernama Francis Xavier Ping Tedja, berkata bahwa gereja tersebut akan dijaga oleh 70 orang, termasuk petugas kepolisian, tentara dan beberapa anggota Banser, kelompok anak muda dibawah naungan NU.

Tedja menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan para relawan yang dimaksud supaya umat Katolik dapat mengikuti misa dengan keamanan dan rasa nyaman, dan dia berharap orang-orang tidak akan takut untuk datang ke gereja.

Pihak yang berwajib telah meminta untuk para umat Katolik yang datang beribadah ke gereja untuk tidak membawa tas atau kantong apapun dengan mereka ketika mereka menghadiri Misa Natal.

Pada tanggal 11 Desember, Densus 88 menangkap dua orang di Yogyakarta yang diduga merencanakan aksi teror yang hendak diluncurkan selama suasana Natal dan Tahun Baru. Lokasi yang menjadi target mereka tidak dapat diberitahukan kepada masyarakat umum.

Keduanya memiliki hubungan dengan serangan bom yang terjadi pada sebuah gedung di kota Indramayu, Jawa Barat, bulan Juli kemarin.

Original: Muslims to help guard churches during Christmas