Dua orang tewas setelah sebuah operasi yang dilakukan pada Rabu malam untuk menyelamatkan kapten dari sebuah kapal kargo di perairan Taiwan tidak berhasil sesuai harapan.
Drama tersebut dimulai pada sekitar pukul 4 sore tanggal 5 Desember, ketika kapten asal Indonesia berusia 40 tahun tersebut tiba-tiba pingsan dan anggota kru kapal pun meminta melalui radio pemancar, bantuan transportasi darurat dalam bentuk sebuah helikopter dari Administrasi Penjaga Pantai Taiwan.
Kapal barang bernama ‘W-STAR’ yang dimaksud saat itu sedang berada di daerah sekitar 11 mil laut dari Pulau Pengjia, ketika anggota kru kapal mendapati sang kapten dengan mulut yang berbusa. Tak lama setelah itu kapten itu pun kehilangan kesadaran, United Daily News melaporkan.
Penjaga Pantai Taiwan pun segera mengirimkan helikopter dengan melibatkan seorang petugas Layanan Udara Khusus bermarga Ko, yang berusia 36 tahun, dalam operasi penyelamatan tersebut.
Dalam operasi tersebut, Ko telah mengencangkan kapten Indonesia itu pada sebuah keranjang tandu, dan telah berhasil membawanya pergi.
Namun, saat diangkat naik bersama dengan kapten dengan tali penyelamat, Ko terayun kearah kapal dan pingsan karena pukulan pada kapal tersebut, ketika helikopter itu diterpa angin kencang ditengah kondisi cuaca yang buruk.
Helikopter tersebut akhirnya mendarat di Bandara Udara Songshan di Taipei pada sekitar pukul 7 malam. Ko segera dibawa ke Rumah Sakit memorial Chang Gung Taipei, namun dia dinyatakan meninggal dua jam kemudian.
Sementara itu, kapten Indonesia yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tiga Layanan cabang Songshan tersebut juga dinyatakan meninggal setelah usaha untuk menyadarkannya kembali tidak berhasil.
Original: Two die in failed bid to rescue freighter captain off Taiwan