Pasangan yang berhubungan seks di tangga sebuah blok apartemen di Singapura telah menjadi pemandangan yang biasa bagi warga di gedung tersebut, yang akhirnya mengajukan keluhan ke sebuah surat kabar lokal.
Warga Woodlands di Singapura menjadi tidak senang setelah seringnya melihat pasangan yang kebanyakan adalah pekerja migran dan pekerja rumah tangga, serta pelajar SMA, melakukan hubungan seksual secara terbuka di tangga sebuah blok apartemen di daerah tersebut.
Seorang reporter dari Shin Min Daily News mengunjungi lingkungan tersebut dan mewawancarai beberapa warga yang tinggal di HDB blok 165 di Jl. Woodlands 13, dimana semuanya mengatakan bahwa masing-masing mereka telah menyaksikan kegiatan tidak senonoh tersebut sekitar dua sampai tiga kali setiap bulannya.
Seorang pria berusia 54 tahun, yang tinggal di dekat tangga yang dimaksud bersama dengan istri dan anak-anak nya, berkata bahwa peristiwa tidak baik di tangga yang dimaksud telah berjalan selama 21 tahun ini.
Dia berkata pengalaman terburuk yang pernah dialami keluarganya adalah ketika istrinya sedang membawa pulang anak-anak mereka dan menemukan seorang pecandu narkoba sedang menyuntik heroin di tangga tersebut, yang membuat mereka takut dan akhirnya memanggil polisi.
Istri pria tersebut juga memberitahukan kepada reporter bahwa dia pernah melihat pekerja migran dan pekerja rumah tangga, serta pelajar SMA, melakukan hubungan seks di lantai dua tangga tersebut. Kondom bekas pun sering ditemukan berserakan di lantai.
Suatu waktu sang istri juga pernah memergoki sebuah pasangan yang sedang berhubungan intim yang langsung melarikan diri sampai tanpa sengaja meninggalkan celana dalam mereka.
Seorang ibu rumah tangga lainnya juga berkata bahwa dia pernah melihat seorang pria yang membuka celana nya untuk berhubungan seks dengan seorang wanita asing.
Sejak dipasangnya sebuah lift pada tahun 2013, tangga tersebut sudah tidak lagi digunakan dan menjadi tempat yang sepi dan gelap, yang kemudian digunakan oleh orang-orang untuk berhubungan intim. Manajemen gedung tersebut pun akhirnya berjanji untuk memasang sistem penerangan yang akan beroperasi terus selama 24 jam sehari, 365 hari sepanjang tahun.
Namun lampu-lampu tersebut baru-baru ini mati dan tempat itu pun kembali menjadi tempat terjadinya perbuatan-perbuatan tidak senonoh. Warga setempat pun berharap manajemen gedung akan mengambil tindakan lebih keras lagi untuk menghentikan kegiatan-kegiatan tidak baik di tangga itu.
Original: Sex acts in stairwell leave apartment residents red faced