Data-data resmi menunjukkan bahwa sekitar tiga dari 10 orang dewasa di Brunei Darussalam memiliki kelebihan berat badan.
Menteri Kesehatan Brunei Mohammad bin Haji Jaafar memberikan data-data ini di sela-sela perayaan Hari Obesitas Dunia 2018 pada tanggal 16 Oktober, Borneo Bulletin melaporkan.
Federasi Obesitas Dunia pertama kali memperkenalkan Hari Obesitas Dunia pada tanggal 11 Oktober tiga tahun yang lalu, dan hari obesitas ini kemudian dirayakan pada tanggal yang sama setiap tahun.
Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat memerangi obesitas di berbagai negara di seluruh dunia.
Jaafar menghimbau seluruh masyarakat untuk memahami dan mengetahui lebih banyak mengenai masalah-masalah obesitas serta efek dari obesitas terhadap kesehatan. Dia juga berkomentar mengenai masalah yang muncul dari stigma terhadap obesitas.
Mengutip hasil Survei Nasional Brunei 2016 atas Faktor-Faktor Risiko dari Penyakit-Penyakit yang Tidak Terkomunikasikan (dikenal di dunia internasional sebagai non-communicable disease atau dengan singkatannya NCD), sang menteri berkata bahwa 17 persen dari para remaja berusia 13-17 tahun mengalami obesitas. Survei yang dimaksud dilakukan oleh Pusat Penelitian Strategi dan Kebijakan.
Sang menteri juga memperingatkan bahwa fenomena ini akan memburuk apabila terus tidak diatasi, mengingat jumlah penderita obesitas yang semakin meningkat.
Dia menambahkan dengan sebuah ajakan kepada warga negara Brunei untuk membuat pilihan-pilihan hidup yang sehat dan bekerja sama dalam menghilangkan stigma terhadap obesitas dengan merubah sikap terhadap masalah tersebut dan saling mendorong satu dengan yang lainnya untuk hidup sehat dan lebih mengerti mengenai obesitas.
Diperkirakan sekitar 650 juta orang dewasa atau sekitar 13 persen dari orang dewasa yang ada di dunia menderita obesitas.
Original: Obesity on the rise in Brunei