Sebuah diskusi panas telah terjadi di media sosial setelah sebuah video online yang mempromosikan sebuah program TV menunjukkan seorang artis Hong Kong mengunjungi kampung halaman pekerja rumah tangga nya yang berasal dari Indonesia.
Leila Kong, yang orang tuanya merupakan keturunan Indonesia-Tionghoa, mengunjungi kampung halaman pekerja rumah tangganya yang bernama Muji dan berasal dari Jawa. Disana, sang aktris Hong Kong tinggal beberapa hari bersama dengan keluarga Muji untuk merasakan secara langsung bagaimana kehidupan seseorang yang telah bekerja padanya selama enam tahun, situs berita HK01.com melaporkan.
Kong, yang merupakan seorang janda dengan dua anak-anak yang masih kecil, berkata bahwa Muji telah sangat membantu dia dan anak-anaknya. Dan, selama enam tahun bekerja di Hong Kong menjaga anak-anak Kong, Muji sendiri hanya dapat berkumpul dengan anak laki-lakinya sendiri, Rizky, kurang dari 100 hari selama enam tahun tersebut.
Saat Kong tiba di rumah Muji, diapun menangis melihat rumah yang telah Muji bangun dengan susah payah bekerja di Hong Kong.
Kong menyetujui untuk bergabung dengan program bertajuk “Stolen Homelands” yang ditayangkan oleh ViuTV karena dia ingin mengenal lebih lagi tentang Muji. Namun, dia mengakui sedikit takut tentang apa yang akan dia dapati dari pengalaman tersebut, karena dia mungkin akan merasa bersalah karena telah menyita waktu sang pekerja yang seharusnya bisa berkumpul dengan keluarganya sendiri.
Sementara itu, video tersebut pun telah menuai beraneka-ragam reaksi di media sosial, dan komentar demi komentar pun dengan cepat telah memulai sebuah diskusi yang panas.
Seseorang berkata bahwa semua pekerja migran menghadapi situasi yang sama, bukan hanya pekerja rumah tangga saja. Seorang lainnya berkata banyak orang tua di Hong Kong juga perlu bekerja dengan waktu kerja yang panjang yang juga membuat mereka jarang bertemu anak-anak di rumah.
Beberapa mengomentari mengenai rumah yang telah Muji bangun dengan gajinya bekerja di Hong Kong, dimana sekalipun dia mengorbankan waktu dengan keluarganya sendiri, dia telah berhasil membangun sebuah rumah dalam waktu beberapa tahun saja. Mereka menambahkan bahwa di Hong Kong saja masih banyak warga yang tidak mampu membeli apartemen yang sangat kecil, sekalipun mereka bekerja keras selama 60 tahun.
Namun beberapa orang lainnya menghantam komentar-komentar miring dari orang-orang yang tidak punya hati, menegaskan bahwa acara TV tersebut hanya ingin memberitahukan kepada penonton mengenai hubungan yang terjalin antara orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, terlepas dari usia, jenis kelamin ataupun suku bangsa.
Video promo yang dimaksud saat ini telah menerima sebanyak 4.400 reaksi dan 300 komentar, serta diteruskan sebanyak 1.100 kali di media sosial.
“Stolen Homelands” (yang berarti “Kampung Halaman yang Dicuri” dalam Bahasa Indonesia nya) diproduksi dalam bahasa Kanton oleh ViuTV dan sebanyak tiga artis Hong Kong dan seorang politisi terlibat didalamnya, dimana mereka mengunjungi kampung halaman pekerja rumah tangga mereka.