Seorang pekerja migran Indonesia berusia 32 tahun yang tewas pada saat membersihkan sebuah tangki kotoran di Bandara Udara Senai didapati tidak mengenakan peralatan keamanan sama sekali, menurut pemeriksaan kepolisian.
Itu juga merupakan pertama kalinya Abdul Basit melakukan pekerjaan tersebut, Guang Ming Daily melaporkan. Meskipun sudah dua tahun dia bekerja untuk perusahaan layanan kebersihan tersebut, Basit biasanya bekerja di bidang kebersihan jalan.
Pekerja migran tersebut masuk kedalam saluran limbah yang dimaksud dekat Pintu Satu di airport yang bersangkutan pada sekitar tengah hari tanggal 11 Agustus, dan dia mengeluh merasa tidak sehat karena mencium bau gas, demikian ungkap Kepala Kepolisian Kulai Dzulkhairi Mukhtar.
“Korban masuk kedalam tangki lewat sebuah lobang buatan tanpa mengenakan peralatan keamanan sama sekali dan dia terekspos kepada gas amonia dan metana,” tegasnya.
Dua teman korban, Nazri Yasin, seorang warga negara Malaysia berusia 40 tahun, dan Sutrisno, seorang WNI berusia 44 tahun, mencoba untuk menyelamatkan Basit, namun akhirnya terpaksa menyerah setelah mereka sendiri hampir pingsan oleh karena gas tersebut. Basit pun jatuh dari ketinggian tiga meter ke dalam tangki dan meninggal, The Star Online melaporkan.
Yasin dan Sutrisno pun memberitahukan apa yang terjadi kepada seorang pengemudi lori yang kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Kedua teman korban dibawa ke Rumah Sakit Kulai untuk pengobatan, sementara jenasah Basit diamankan oleh pihak yang berwajib. Polisi mempercayai kejadian ini adalah murni kecelakaan.
Original: Cleaner killed by toxic gases in septic tank had no harness