Amman, capital of Jordan. Photo: Wikimedia Commons
Amman, capital of Jordan. Photo: Wikimedia Commons

Seorang pembantu Indonesia yang telah disandera majikannya di Yordania selama 15 tahun diharapkan akan kembali ke Indonesia dalam waktu yang cepat.

Pembantu bernama Sarisih yang berusia 42 tahun tersebut pergi bekerja ke Yordania pada tahun 2003. Sarisih berkata dia hanya dibayar US$100 selama satu tahun dia bekerja pada majikannya, Jakarta Post melaporkan.

Sarisih menambahkan dia tidak pernah diberikan ijin tinggal baru dan paspornya pun tidak diperpanjang pada saat paspor tersebut sudah habis masa berlakunya di tahun 2008. Dia pun ditahan oleh sang majikan yang mengancamnya setiap kali dia berusaha menghubungi Kedutaan Besar RI di Yordania.

“Sudah lama saya ingin sekali pulang, namun majikan saya selalu menahan saya,” demikian ungkap Sarisih yang berasal dari Lampung.

Anak perempuan Sarisih yang telah berusia 21 tahun pun sempat mengirimkan surat kepada presiden untuk membantu mencari ibunya. KBRI di Yordania akhirnya berhasil menyelamatkan Sarisih yang saat ini tinggal di shelter kedutaan.

Duta Besar RI untuk Yordania Andy Rachmianto berkata mereka akan memastikan hak-hak Sarisih akan dipenuhii sebelum dia dipulangkan ke Indonesia.

Original: Indonesian maid held captive for 15 years rescued in Jordan