Sebuah kelompok kriminal yang diduga telah memalsukan program resmi Departemen Imigrasi Malaysia dalam mempekerjakan kembali pekerja migran di negara tersebut dan telah membuat keuntungan sebesar 2.2 juta ringgit dari program palsu tersebut ditangkap pada Minggu pagi.
Pemimpin sindikat yang bersangkutan, seorang warga negara Malaysia berusia 35 tahun yang disebut dengan panggilan Abang Is, dilaporkan telah menipu lebih dari 270 pencari kerja yang berasal dari beberapa negara Asia Tenggara lainnya, serta India dan Bangladesh, The Star Online melaporkan.
Kelompok tersebut selama ini beroperasi sebagai agen perjalanan yang terdaftar di pemerintah dengan nama Growing Global Multiple Business Sd. Bhd dan memiliki kantor di Kajang dan Nilai. Mereka diduga mengenakan biaya sebesar 8.000 ringgit untuk setiap orang yang hendak mengikuti program palsu tersebut.
Kepala Imigrasi Malaysia Datuk Seri Mustafar Ali berkata Tim Taktik Khusus menggerebek markas sindikat yang dimaksud setelah mendapatkan informasi mengenai kelompok kriminal tersebut.
Pemerintah Malaysia menyediakan kesempatan bagi pekerja migran ilegal di negara tersebut untuk mengikuti sebuah program yang mempekerjakan kembali para pekerja ilegal ini sehingga mereka kemudian dapat menjadi pekerja migran yang sah di Malaysia. Namun, program untuk tahun 2018 telah berakhir di bulan Juni.
“Sekalipun demikian, sindikat tersebut meyakinkan para korban bahwa program tersebut masih terus berjalan,” Mustafar berkata dalam sebuah konferensi pers.
Penggerebekan atas sindikat tersebut dilakukan antara tanggal 12 dan 13 Agustus di Kajang dan Nilai, dimana mereka menangkap Abang Is. Petugas juga menangkap seorang kaki tangan yang berasal dari India, serta tiga warga negara Bangladesh yang tidak memiliki dokumen. Selain itu, dua buah mobil disita dalam operasi penggerebekan tersebut.
Original: Fake rehiring syndicate caught by Malaysian authorities