Sepertiga dari pekerja rumah tangga di Hong Kong menggunakan gaji mereka untuk membayar hutang dan biaya agen tenaga kerja, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh dua kelompok kesejahteraan tenaga kerja.
Organisasi Misi untuk Pekerja Migran dan Misi Asia-Pasifik untuk Migran mewawancarai lebih dari 1.000 pembantu dari Filipina musim panas tahun lalu mengenai bagaimana mereka menggunakan uang, situs berita HK01.com melaporkan.
Gaji minimum pembantu di Hong Kong adalah HK4.310 (US$549) per bulannya pada saat survei tersebut dilakukan.
Jejak pendapat tersebut menemukan bahwa pengeluaran terbesar para pembantu adalah hutang dan biaya agen, rata-rata sekitar 35,6 persen atau sekitar HK$1.534 dari gaji mereka setiap bulannya. Pada tahun 2013, pengeluaran untuk hutang dan biaya agen didapati hanya sekitar 13,6 persen dari gaji mereka.
Kedua kelompok yang melakukan survei mengatakan bahwa agen seringkali memungut “biaya registrasi” atau “biaya pelatihan” dari para pekerja dan kebanyakan pembantu akhirnya membayar lebih mahal dari jumlah biaya resmi berdasarkan hukum yang ada.
Menurut Peraturan Ketenagakerjaan Hong Kong, komisi maksimum yang diijinkan pemerintah untuk dipungut oleh agen dari setiap pekerja adalah HK$441 atau sekitar 10 persen dari gaji bulan pertama.
Pekerja rumah tangga seringkali hanya bisa menyimpan atau mengirim uang ke keluarga di kampung halaman sebesar 31 persen atau sekitar HK$1.379 – sisanya dipakaiuntuk biaya hidup mereka sehari-hari di Hong Kong, termasuk makan, transportasi, pakaian dan biaya komunikasi, seperti kartu telepon.
Kedua kelompok perlindungan tenaga kerja ini mengatakan upah minimum pembantu harus dinaikkan dari HK$4.410 per bulan menjadi HK$5.500, dan uang makan dari HK$1.053 menjadi HK$2.500. Mereka menegaskan bahwa kenaikan gaji ini dibutuhkan supaya pekerja rumah tangga setidaknya dapat memiliki standar hidup yang layak.
Original: 36% of maids’ income goes to loans or agent fees, poll finds