New Taipei City Police Department, Taiwan. Photo: Google Maps
New Taipei City Police Department, Taiwan. Photo: Google Maps

Seorang wanita Taiwan berusia 42 tahun dan ibunya yang berusia 66 tahun telah ditangkap di New Taipei City atas tuduhan memukuli secara brutal pekerja rumah tangganya yang berasal dari Indonesia dan berusia 22 tahun selama lebih dari lima bulan penganiayaan yang baru berakhir pada bulan Januari.

Sang majikan mempekerjakan Nita pada September lalu untuk merawat ibunya yang sudah lanjut usia dan mengidap dementia, The Liberty Times melaporkan.

Pada hari pertama bekerja, telepon genggam Nita langsung ditahan majikan dan dia diberitahukan bahwa dia juga perlu menjaga anak laki-laki majikannya yang berusia tiga bulan karena majikan itu bekerja penuh waktu pada sebuah perusahaan teknologi dengan posisi sebagai pengawas.

Antara September dan Januari, korban, yang berkata dia hanya digaji NT$300 (kurang dari US$10) per bulan nya setelah beberapa pemotongan gaji yang tidak dapat dijelaskan, juga dipaksa bekerja dari jam 7 pagi sampai jam satu pagi setiap hari nya. Selain itu, dia tidak memiliki hari libur dan tidak diijinkan keluar rumah sama sekali.

Suatu ketika, Nita ketangkap sedang memakai krim untuk jarinya yang sakit dan terluka karena pekerjaan rumah. Majikannya pun menuduhnya mencuri krim tersebut dan memukulinya dengan sebuah gantungan baju.

Setelah itu, setiap kali sang majikan dan ibunya tidak puas dengan Nita, yang sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja menjaga bayi, kedua tersangka kerap kali menyerang sang pembantu, terkadang dengan memukul bokong Nita dengan sebuah pipa atau gantungan baju, atau dengan melemparnya memakai sebuah botol termos.

Apabila Nita menangis, dia malah dipukul lebih keras lagi.

Penganiayaan ini baru berakhir di bulan Januari, pada saat Nita akhirnya mengeluh karena beberapa luka pada bokongnya tidak kunjung sembuh. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit, dimana petugas rumah sakit mencurigai adanya kasus penganiayaan, oleh karena korban penuh dengan luka baru dan luka lama dan memar di sekujur tubuhnya.

Kulit pada bokongnya terkena infeksi dan jari-jari kakinya mengalami patah tulang.

Polisi New Taipei pun manangkap keda tersangka atas dugaan melanggar Undang-Undang Pencegahan Perdagangan Manusia serta tuduhan menyebabkan luka cidera pada seorang perawat rumah tangga.

Departemen Tenaga Kerja Pemerintah New Taipei City telah mengatur tempat tinggal baru untuk Nita dan memberinya bantuan kemanusiaan dalam bentuk uang sebesar NT$100.000 (US$3.250). Departemen ini juga terus mengikuti kasus Nita, memperjuangkan gajinya yang belum terbayar, uang pembayaran medis untuk korban serta ganti rugi.

Original: Indonesian caregiver ‘severely abused’ by mother, daughter

One reply on “Ibu dan anak di Taiwan aniaya perawat rumah tangga dengan brutal”

Comments are closed.