Seorang pengemudi taksi yang membawa seorang warga negara Indonesia korban penganiayaan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura pada hari Sabtu pagi telah menerima bayaran ongkos taksinya dari seorang petugas KBRI.
Pada pukul 6:35 pagi tanggal 2 Juni, sopir taksi lokal Singapura bermarga Tan tersebut menuliskan dalam postingan Facebook bahwa dia mengambil seorang penumpang wanita dari Sixth Avenue, Bukit Timah, surat kabar Singapura Lianhe Wanbao melaporkan.
Wanita yang terlihat putus asa tersebut menanyakan kepada sang sopir apakah dia dapat menolongnya, sebelum kemudian memperlihatkan alamat KBRI di layar telpon genggamnya.
Selama perjalanan, Tan mengetahui bahwa wanita tersebut adalah seorang pekerja rumah tangga yang membutuhkan bantuan kedutaan karena dugaan penganiayaan oleh majikannya. Sesampainya di tempat tujuan, wanita tersebut mengatakan bahwa dia tidak membawa uang sama sekali saat melarikan diri sehingga tidak dapat membayar ongkos taksi.
Tan akhirnya membiarkan pembantu tersebut keluar dari taksi dan meninggalkan sang pembantu yang berjongkok didepan pintu masuk yang masih belum buka saat itu.
Saat meninggalkan kompleks KBRI, sopir tersebut memberitahukan apa yang terjadi kepada petugas keamanan, yang kemudian menganjurkan kepadanya untuk membawa penumpangnya ke pintu masuk yang lainnya, dimana dia dapat menerima bayaran.
Tan pun melakukan sesuai arahan petugas keamanan dan akhirnya mengatakan bahwa dia bersyukur dapat menolong membawa pekerja migran yang tidak punya uang tersebut ke Kedutaan Indonesia dan tetap mendapatkan bayaran ongkos taksinya.
Original: Taxi driver who picked up alleged abuse victim receives fare