Seorang majikan pria lanjut usia di Singapura sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri kontrak kerja pembantunya setelah mendapati sang pembantu meminjam uang dari beberapa perusahaan pinjam uang tanpa memberitahukan kepada keluarga majikan tersebut.
Majikan berusia 70 tahun yang bermarga Yang tersebut berkata bahwa anak laki-laki nya mempekerjakan pembantu Indonesia tersebut, 40, untuk menjaganya serta istrinya. Dia mengatakan sang pembantu selama ini bekerja dengan baik, Lianhe Wanbao melaporkan.
Keluarga tersebut menerima telpon dari sebuah perusahaan keuangan yang mengatakan bahwa pembantu itu telah meminjam sebesar S$1.000 dan belum membayar hutang pinjaman tersebut.
Setelah ditanya, pembantu itu pun mengakui telah mengambil pinjaman uang berjumlah S$5.000 dari empat tempat peminjaman uang untuk pernikahan adik laki-laki nya di Indonesia. Tetapi dia tidak mampu untuk membayar lunas semua hutang tersebut.
Yang kemudian menemukan bahwa sang pembantu dapat meminjam dengan mudah dengan menunjukkan ijin kerjanya saja, tanpa paspor, mengingat majikan tersebut yang menyimpan paspor sang pembantu.
Yang mengatakan bahwa sebelumnya pembantu tersebut telah diijinkan untuk menerima gajinya lebih awal ditambah dengan pinjaman dari majikannya sebesar S$1.000 karena mereka mengerti dia butuh pinjaman tersebut untuk keluarganya.
“Dia pintar; kami sangat suka dia, tetapi dia telah kehilangan kepercayaan kami sekarang”
Pria lansia itu menderita kanker sementara istrinya memiliki penyakit demensia. Keduanya cemas karena mereka dapat menerima telpon ancaman dan gangguan dari lintah darat. Sang majikan mengakui bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk memecat pembantunya.
Yang juga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya memiliki kontrol yang ketat dalam hal peminjaman uang, terutama pinjaman yang diberikan kepada pekerja rumah tangga migran di Singapura.
Original: Maid could be sacked after borrowing money from lenders