Lucky Plaza on Orchard Road, Singapore. Photo: Google Maps
Lucky Plaza on Orchard Road, Singapore. Photo: Google Maps

Seorang wanita Singapura menuliskan sebuah surat kepada sebuah surat kabar lokal untuk memberikan peringatan akan kemungkinan adanya sebuah tempat pengiriman uang yang tidak baik di Lucky Plaza, sebuah pusat perbelanjaan di daerah Orchard.

Dia mengatakan bahwa pembantu Indonesia nya yang berusia 30 tahun telah ditipu saat hendak mengirim uang ke kampung halamanya dengan pinjaman sebesar S$1.000 (US$735), yang ternyata dikenakan biaya-biaya tambahan lainnya.

Majikannya, seorang akuntan berusia 36 tahun, kemudian meminta pembantunya, yang telah bekerja dengan baik dan memuaskan pada keluarga tersebut selama lima tahun, untuk menjelaskan kontrak yang dibuat pembantunya dengan tempat pengiriman uang tersebut, yang menyatakan bahwa dia telah mengambil pinjaman sebesar S$1.000 yang pembayarannya diangsur dan harus diselesaikan dalam waktu tiga bulan, surat kabar Singapura Lianhe Wanbao melaporkan.

Majikan tersebut akhirnya mengetahui bahwa pembantunya mengunjugi tempat pengiriman uang yang bersangkutan pada tanggal 25 Maret setelah dianjurkan oleh beberapa orang temannya.

Karyawan tempat pengiriman uang tersebut berhasil meyakinkan pembantu itu untuk tetap mengirimkan uang melalui pinjaman, sementara sang pembantu tidak membaca ketentuan kontrak saat menandatanganinya.

Dia pun akhirnya bersama dengan majikannya mempelajari kontrak tersebut dan sang majikan menjelaskan bahwa dia harus membayar kembali S$1,080, sementara jumlah uang yang benar-benar dikirimkan ke Indonesia hanya sebesar S$900. Ini berarti pembantu itu membayar S$80 sebagai “bunga” pinjaman serta S$100 untuk “biaya pelayanan”.

Wanita Singapura yang memandang pembantunya sebagai seseorang yang lugu dan terlalu mudah mempercayai orang lain, mengatakan bahwa tempat pengiriman uang tersebut kemungkinan telah mengarahkan pembantunya secara tidak baik dan benar, mengingat keterbatasan bahasa Inggris sang pembantu. Inilah yang menyebabkannya membuat surat terbuka kepada masyarakat luas dan mengungkapkan kasus ini secara terbuka.

Sementara itu, pihak perusahaan pengiriman uang yang dimaksud menolak untuk memberikan komentar saat dikontak oleh reporter.

Original: Employer suspects money transfer outlet malicious