Seorang legislator Filipina telah mengusulkan agar pembantu rumah tangga asal Filipina di Hong Kong mendapatkan kenaikan gaji.
Ancito Bertiz III mengusulkan kenaikan sebanyak 25 persen dari gaji para pembantu di Hong Kong, dari HK$4,410 sampai HK$5,500, menurut laporan berita Business Mirror.
“Apabila Hong Kong mau tetap kompetitif dan terus menarik pekerja rumah tangga Filipina yang terpelajar dan dapat diandalkan, maka upah minimum mereka harus dinaikkan,” demikian ungkap Bertiz.
Dia mengatakan saat ini pekerja rumah tangga Filipina di Hong Kong menerima gaji sebesar HK$4,410, ditambah dengan uang makan sebesar HK$1,053 per bulan apabila mereka tidak disediakan makanan oleh majikan.
Menurut Bertiz, Hong Kong dapat kehilangan sampai 50 persen dari jumlah pekerja rumah tangga Filipina yang ada disana oleh karena bayaran yang tinggi yang ditawarkan pada mereka di dataran Tiongkok, dimana gaji bekerja sebagai pembantu dapat mencapai HK$8,600 – HK$15,500 per bulannya. Dia menambahkan keluarga yang makmur di dataran Tiongkok ingin agar anak-anak mereka mulai mengenal bahasa Inggris sejak dini.
“Inilah mengapa mereka bersedia menawarkan gaji yang tinggi untuk pekerja Filipina yang berbahasa Inggris,” tegasnya.
Menurut pemerintah Filipina, 53 persen dari sekitar 360,000 pekerja rumah tangga asing yang ada di Hong Kong datang dari Filipina.
Upah minimum pekerja rumah tangga asing di Hong Kong saat ini adalah yang tertinggi diantara negara-negara Asia dan Timur Tengah, kecuali dataran Tiongkok, dimana sampai saat ini masih belum memiliki peraturan yang jelas mengenai ijin kerja sebagai pembantu rumah tangga.
Sampai saat ini, seluruh pekerja migran yang bekerja di dataran Tiongkok sebagai pembantu rumah tangga memiliki status sebagai pemegang visa turis, bisnis atau visa jenis lainnya, oleh karena pemerintah Tiongkok belum mengeluarkan visa kerja untuk pembantu secara resmi. Ini berarti, sampai saat ini, pembantu rumah tangga di dataran Tiongkok bekerja secara ilegal.
Namun pemerintah Filipina dikabarkan akan menanda-tangani persetujuan kerjasama dengan pemerintah Tiongkok pada akhir tahun ini untuk membuka lapangan pekerjaan bagi sekitar 300,000 warga negara Filipina, termasuk dalam lapangan pekerjaan rumah tangga.
Original: Philippines lawmaker proposes salary increase for HK maids