Ningbo police busted a human trafficking ring run by a woman, right, who is  suspected of being the gang's mastermind. Photo: Cnnb.com.cn
Ningbo police busted a human trafficking ring run by a woman, right, who is suspected of being the gang's mastermind. Photo: Cnnb.com.cn

Republik Rakyat Tiongkok memulangkan ke Indonesia dan Filipin sebanyak 33 imigran gelap pada hari Senin setelah mereka tertangkap bekerja di negara tersebut.

Desember lalu, polisi di Ningbo, provinsi Zhejiang menerima laporan adanya orang-orang yang diduga imigran gelap terlihat disekitar wilayah Haishu.

Tim pemeriksa dari kepolisian pun mencoba berbicara dengan mereka, namun menurut laporan, mereka berpura-pura tuli dan bisu dan hanya dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat, menurut laporan berita Cnnb.com.cn, sebuah lembaga berita di Ningbo.

Pada bulan Januari, dua orang polisi yang menyamar sebagai sebuah pasangan yang ingin mempekerjakan seorang pembantu mengunjungi sebuah apartemen untuk menemui seorang wanita yang diduga sebagai dalang dari sebuah jaringan perdagangan manusia.

Polisi pun menahan wanita tersebut serta lima majikan dan enam pekerja Filipin yang berada dalam apartemen tersebut saat itu. Polisi juga menangkap 27 imigran gelap asal Indonesia dan Filipin di beberapa apartemen di Hangzhou, Jiaxing dan Jinhua, di provinsi yang sama.

Wanita kepala dari perekrutan ilegal yang ditangkap itu mengatakan kepada polisi bahwa perusahaan perekrutan tenaga kerja yang dimulainya pada tahun 2013 tersebut dapat menghasilkan sebesar 70,000 yuan (US$10,972) untuk setiap pekerja ilegal yang ditanganinya – 40,000 yuan didapati dari majikan dan 30,000 yuan dari potongan gaji pekerja.

Berusia sekitar 25 sampai 40 tahun, para pekerja rumah tangga ilegal yang tertangkap tersebut memiliki gaji sebesar 7,000 yuan per bulan. Tugas sehari-hari mereka disamping urusan rumah tangga, juga termasuk mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak majikan.

Beberapa diantara mereka telah bekerja di Tiongkok secara ilegal selama tiga tahun.

Wanita yang adalah otak dari perekrutan ilegal ini beserta dengan enam orang karyawannya menghadapi dakwaan perdagangan manusia.

Penangkapan pekerja migran ilegal ini terjadi setelah Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping bulan lalu menawarkan kepada Presiden Filipin Rodrigo Duterte kesempatan untuk 300,000 warga negara Filipin bekerja di Tiongkok.

Original: China repatriates 33 illegal foreign domestic workers