Seorang pembantu Indonesia berusia 24 tahun ditangkap pada hari Sabtu atas dugaan mencampur air seni dengan air dan menyajikannya kepada majikan perempuannya disebuah apartemen di Tuen Mun, New Territories.
Pembantu tersebut bekerja pada sebuah pasangan suami-istri beranak kembar usia satu tahun di apartemen Palm Cove Tower di Jl. Castle Peak di Tuen Muen, menurut laporan berita Apple Daily.
Pasangan tersebut sudah beberapa waktu merasa tidak senang dengan hasil kerja sang pembantu dan telah beberapa kali memarahinya. Pada hari Sabtu pembantu tersebut memberikan sebuah botol air kepada sang istri, yang meminumnya dan setelah itu curiga adanya unsur air seni yang dicampur dalam botol air tersebut.
Majikan perempuan itu segera menghubungi polisi dan sang pembantu pun dibawa ke kantor polisi dan dikenakan tuduhan menggunakan racun dengan tujuan mencelakakan. Petugas dari regu tindakan kriminal kantor kepolisian Tuen Mun sementara memeriksa kasus ini.
Menurut hukum di Hong Kong, seseorang yang menggunakan racun atau zat berbahaya lainnya dengan tujuan untuk mencelakakan dapat dikenakan hukuman tiga tahun penjara.
Telah ada beberapa kasus serupa sebelumnya dimana seorang pembantu dipenjara oleh karena tindak kriminal yang sama, surat kabar Sing Pao melaporkan.
Pada tahun 2010, seorang pembantu Indonesia berusia 24 tahun memasukkan air seni kedalam botol susu untuk seorang bayi dan dia mengatakan kepada hakim bahwa dia melakukan tindakan tersebut karena kepercayaan takhyulnya, dimana seorang bayi yang baru lahir akan menyukainya setelah meminum campuran air seninya. Pembantu ini dipenjara selama empat minggu.
Dalam kasus yang lain pada tahun 2010, seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia, 26 tahun, memberi minum obat seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang dijaganya dengan menggunakan air yang dicampur dengan air seni, juga karena kepercayaan takhyul sang pembantu, supaya anak tersebut mau mendengarnya dan menjadi anak baik. Pembantu ini dipenjara sembilan bulan.